Sudah beberapa minggu saya berkuliah di Jurusan Sistem Informasi ITS. Dan itu berarti saya harus segera menyambur praktek Algoritma dan Pemrograman 1, atau yang sering disebut Alpro 1.
Gelisah? jelas.
Karena saya memang tidak bisa mengoding T.T.
Pikiran awal saya adalah pastinya nanti bakal diberi sedikit pengetahuan tentang praktek di Netbeans (kebetulan saya mengoding menggunakan Java di Netbeans).
Oke, setelah kelas teori Alpro, kelas praktek pun tiba. Saya pun segera masuk ke LPSI (Laboratorium Pemrograman Sistem Informasi), memilih duduk dan menaruh tas. Lalu Bapak Iyan (Dosen Alpro kelasku) memberitahu bahwa soal praktek bisa diambil di depan. Langsung saja aku maju ke depan, mengambil soal dan duduk kembali.
Sambil menunggu teman-teman lain kembali duduk ke tempatnya masing-masing, saya pun membaca soal prakteknya. "Haduuh!! Apaa ini?" hati saya teriak-teriak T.T.
Setelah teman-teman sudah duduk kembali, Bapak Iyan terlihat ingin menyampaikan sesuatu. "Alhamdulillah, mau dijelasin dulu" pikirku saat ini. Dan bapak Iyan pun mulai bicara. "Yak, silahkan dikerjakan. Waktu anda sampai jam 6 sore." Kata Pak Iyan dengan kerennya.
Nah lo. Kaget bukan main mendengar kata-kata yang sangat sederhana itu. Bagaimana tidak, saya tidak punya bekal apapun dalam mengoding ( di SMA sama sekali tidak diajarakan mengoding). Yaah, akhirnya daya imajinasi dan mengarang saya pun keluar, haha. Untung saja boleh googling (tapi tak membantu banyak).
Saya pun melihat teman-teman. ehh, ternyata sama stressnya seperti saya. saya kira hanya saya yang stress sendiri. haha. Karena tak tahu apa-apa tentang mengoding, akhirnya yang saya kerjakan terlebih dahulu adalah laporan praktikunnya.
Waktu demi waktu terlewati. Dan akhirnya, waktu yang diberikan telah habis. Aku dan teman-teman pun *dengan wajah yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata* bergegas meninggalkan LPSI.
Down. Kaget, Kecewa.
Itulah yang aku rasakan. T.T
Setelah mencari pencerahan kepada yang lebih pintar mengoding dan memahami apa ynag diperintah saat praktek, ternyata soal prakteknya itu mudah sekaliii!! T.T
Kalau di koding cuma seperti ini :
package tests;
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
System.out.println("=========================================================="); System.out.println("Menu");
System.out.println("******************************");
System.out.println("1. Menampilkan \"Hello World\" ");
System.out.println("2. Menampilkan Input dari user dalam huruf kapital");
System.out.println("3. Keluar");
System.out.println("==========================================================");
System.out.println("Masukkan pilihan :");
Scanner s = new Scanner(System.in);
int pilih = s.nextInt();
if(pilih==1)
{
System.out.println("Hello World");
}
else if(pilih==2)
{
String inputan = s.next();
System.out.println(inputan.toUpperCase());
}
else if(pilih==3)
{
System.exit(0);
}
}
}
*Lalu
Run-- cmd-- javac
compile *
Tidak terlalu rumit kan? hiks
Dan karena kejadian ini, saya baru sadar dan tahu, bahwa cara belajar mahasiswa dengan siswa sangatlah berbeda. Saya masih terbawa cara belajar siswa yang menunggu untuk dijelaskan oleh guru. Mahasiswa harus bisa belajar dan mencari tahu sendiri, tak perlu menunggu diajari. Kenapa? Karena mahasiswa dianggap sudah dewasa.
Saat masih kecil, boleh lah kita meminta bantuan. Namun setelah dewasa, kita tak perlu minta bantuan lagi kan? Karena kita sudah mampu untuk melakukannya sendiri. Itulah perbedaan mendasar antara anak kecil dan orang dewasa, antara siswa dan mahasiswa.
Yah, walaupun hasil praktek saya hancur, setidaknya malam ini saya mendapat satu pelajaran berharga. :)
Kamis, 27 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 commentbeats:
kalo alpro ajah g ada yang mau komen
haha
tak komenin wes :D
ahaha..begitulah dunia bung
memang kejam bagi alpro #apasih Xp
Posting Komentar