Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Rabu, 09 November 2011

Film Indonesia paling "lucu" abad ini

Pada hari Selasa lalu (8 November 2011), ada yang asyik di mata kuliah Keterampilan Interpesonal.
Pertemuan yang dihitung 2 SKS pada Selasa lalu dihabiskan untuk menonton film.
Hohoho...wenak ya to XD
Nonton film apa toh???
Yak, film yang kami tonton adalah

ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)

 
Film ini disutradarai Deddy Mizwar dan ditulis oleh Musfar Yasin.
Diperankan oleh Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, dan Teuku Edwin.
*Sudah tahu kan film-film Deddy Mizwar seperti apa?? Sarat akan pesan moral, nasionalisme,  dan tak ketinggalan ada komedi yang membuat tak bosan untuk melihat fimnya bang Deddy Miswar.*

Film ini diawali dengan Muluk (Reza Rahadian) , seorang lulusan S1 manajemen yang sudah hampir 2 tahun tidak mendapat pekerjaan, sedang berusaha mencari pekerjaan. Di tengah jalan, ia bertemu dengan sindikat para pencopet cilik. Terlihat sudah handal, mereka dengan santainya mencuri dompet seseorang tanpa diketahui orang. Dilempar dan pindah tangan sana-sini.

 Muluk pun mengikuti alur permainan pencopetan tersebut, sampai akhirnya bertemu dengan Komet(Angga Putra), pencopet yang paling akhir menerima dompet copetan.
Muluk yang merasa mencari uang itu susah merasa tersinggung dengan ulah Komet yang seenaknya sendiri mengambil uang orang. Muluk merasa, Komet akan tetap diberi uang jika ia meminta dengan baik-baik. namun dengan kepolosan Komet pun menjawab, “saya kan pencopet bang, bukan orang minta-minta” *ahaha,asli ngakak*

Karena tidak ada satu pun pekerjaan yang dia dapat, akhirnya Muluk berencana untuk membuat usaha sendiri. Pilihan pertamanya jatuh padaaa, beternak cacing. *ugyahaha..sumpah deh,ni film paling bisa ngocol XD*

Tapi secara tidak sengaja, ia bertemu Komet kembali di warung makan. Entah atas permintaan siapa *sepertinya sih si Muluk yang minta*, Komet mengantar Muluk ke tempat tinggal Komet dan kawan-kawannya.

Singkat cerita, Muluk dan para pencopet bekerja sama untuk mengelola hasil copetan. Hasil copetan dipotong 10% untuk diberikan kepada Muluk, dan dikelola untuk membuat usaha baru, agar nantinya para pencopet bisa mendapat usaha lain selain mencopet.
Yang keren nih, Jarot(Tio Pakusadewo), pemimpin para copet kecil ini, sudah membagi wilayah tugas dan peran tiap-tiap copet. Ada copet mall (yang diketuai Gareng alias Glen -M.Irfan Siagian- ) , copet pasar (yang diketuai Komet), dan copet angkot (yang diketuai Ribut - Sakurta Ginting-).
Dengan usaha yang luar biasa, Muluk, dan dibantu 2 orang temannya, membuat para pencopet kecil ini menjadi orang-orang yang lebih berkualitas.

Para pencopet kecil yang jumlahnya lebih dari 20 orang ini diajari dasar-dasar Pendidikan Kewarganegaraan (pancasila, proklamasi, dll), diajari menulis, diberi pengetahuan tentang budi pekerti diberi pengetahuan tentang agama Islam *awalnya pada nggak punya agama*, disuruh mandi, sholat, dan lain sebagainya.

Lalu, apakah para pencopet ini berhasil berhenti mencopet setelah mendapat berbagai ilmu dari Muluk dkk??

Monggo disaksikan sendiri :)
*********
Film yang luar biasa menurut saya.
Harus sering-sering diputar di televisi agar pesan moralnya dapat tersampaikan kepada rakyat Indonesia.
Kenapa?
Masalah-masalah Indonesia dipaparkan disini.

Satu pelajaran yang dapat saya tangkap dari film ini adalah pendidikan itu memang penting. sebagai seorang manusia, kita harus mempunyai bekal untuk bisa hidup di dunia ini dengan baik, yaitu ilmu pengetahuan.  :)

6 commentbeats:

rossa mengatakan...

aku juga suka film ini sar
andaikan saja pak SBY bisa liat nih film, sekaliii aja
pengen tau aku reaksi pak SBY seperti apa
apakah juga akan menangis seperti diriku?? (dan dirimu jg sih..haha)

Adi mengatakan...

“Pendidikan itu penting jika ada koneksi. Jika tidak, pendidikan itu tidak penting”
like this banget
bad habit Indonesia yang tidak teratasi sampai sekarang..
makanya, sedikit sekali orang yang mau jadi profesor dan melakukan penelitian demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat
karena pendidikan dianggap tak lebih dari sekedar formalitas mencari uang dengan menjadi pegawai, yang notabene bukan menjadi esensi utama kehadiran sebuah ilmu

Zainul Alim mengatakan...

Wes jgn ribut,,,,,,

Mari kita mulai dari diri kita sendiri...

zwharei mengatakan...

ini rossa penyanyi itu ya?
haha
nah, iru masalahnya ros
pak presiden terlalu sibuk dengan 'urusan'nya sendiri
kemungkinan besar sih 'g sempet'liat :)

zwharei mengatakan...

bener mas Adi, sekolah cuma buat ngejar status
tapi ndak tau apa esensi dia sekolah
eman, buang2 uang

zwharei mengatakan...

waah, like that mas Zainul
daripada ribet nyuruh orang berubah, mending dari diri kita sendiri dulu yang melakukan perubahan :)

Posting Komentar