Jika aku, mmm, saya yang menjadi presiden Indonesia, saya nggak ingin muluk-muluk kok. Satu hal yang pertama-tama akan saya lakukan kalau saya menjadi presiden Indonesia,
Memperbaiki moral warga negara Indonesia.
Seperti yang telah saya posting sebelumnya, negara Indonesia ini cuma punya satu masalah, yakni masalah moral. Semua masalah yang terjadi di Indonesia pada dasarnya berawal dari satu hal, yakni moral yang tak tertata dengan baik. Ambil saja salah satu contoh masalah yang paling nyata di Indonesia, yakni korupsi.
Korupsi adalah hasil dari moral yang tak tertata dengan baik, hasil keserakahan manusia yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memerdulikan nasib rakyat yang uangnya telah mereka curi. Tindakan nyata yang dapat saya lakukan sebagai presiden adalah dengan menyontohkan apa yang harusnya dilakukan oleh orang yang bermoral kepada masyarakat.
Tidak hanya menghalalkan segala cara agar diri sendiri sebagai presiden bisa bahagia.
Tidak hanya bisa mengeluh bahwa gaji 60 juta itu kurang.
Tapi harus menjadi presiden yang siap berkorban bagi rakyatnya.
Presiden yang berani hidup sederhana asal raknyatnya tidak ada yang kelaparan.
Presiden yang tak sudi menggunakan uang rakyatnya sepeserpun demi kepentingan pribandinya.
Presiden yang tak dapat dipengaruhi oleh materi.
Presiden yang selalu berada di sisi keadilan dan kebenaran, bukannya presiden yang takut atau malah mau-mau saja di”setir” oleh pihak-pihak yang berkuasa sebelum ia menjadi presiden.
Setelah saya bisa menjadi presiden panutan, saya akan mulai membuat seminar-seminar perbaikan moral. Dan mungkin, saya akan mengadakan acara hipnosis untuk memulihkan moral mayoritas rakyat Indonesia yang sudah “berkarat”. Saya akan memberi dukungan dan apresiasi kepada film-film yang mengandung pesan moral yang baik.
Hidup sederhana?
Ya, tentunya dimulai dari saya sebagai presiden.
Saya akan menurunkan gaji saya sebagai presiden. Saya rasa, hidup dengan setengah gaji presiden yang sekarang adalah lebih dari cukup. Apabila anggota dewan yang terhormat dan para menteri punya rasa malu, pasti mereka bersedia bila saya usulkan bila gaji mereka juga dipangkas setengahnya. Apabila orientasi mereka adalah benar-benar untuk menyejahterakan rakyat, bukannya uang, pasti mereka tak akan keberatan.
Lalu, saya akan memberantas acara-acara tak penting yang hanya menghabiskan uang.
Semisal acara jalan-jalan ke luar negeri berkedok study tour.
Kalau memang menjanjikan hasil yang signifikan sih tidak apa-apa, namun bila setelah dan sesudah study tour tak ada perkembangan apa-apa, lebih baik ditiadakan dulu.
Tunjangan-tunjangan yang tak perlu bagi menteri juga harus ditiadakan.
Contohnya?
Tunjangan uang bensin.
Halooo..
Minta tolong ya..
Apa gaji 10 juta lebih kurang untuk membeli bensin???
Ampun dah... T.T
Saya sebagai presiden akan menghapuskan paham, bahwa bila anda bergabung dengan pemerintahan sama halnya dengan menuju gerbang kekayaan. Biar saja, orang-orang yang orientasinya pada uang, tidak sungguh-sungguh untuk memimpin rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik, biarlah mundur secara perlahan. Saya akan menanamkan paham, bila anda berani masuk menjadi bagian pemerintahan, berarti anda siap berjuang memikirkan nasib rakyat.
Setelah moral rakyat Indonesia menjadi lebih baik, saya akan menarget pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik dari sekarang.
Sebelum itu, saya akan menghentikan paham-paham yang keliru dari sebuah pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sejatinya ilmu pengetahuan itu digunakan sebagai sarana ataupun cara untuk dapat menciptakan sesuatu guna menolong sesama, meningkatkan kesejahteraan manusia. namun sekarang ini,mayoritas ilmu pengetahuan malah digunakan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan ijazah dan menacri kerja saja *paham inilah yang menyebabkan banyaknya aksi curang –menyontek dkk- terajdi selaam proses belajar mengajar. Padahal kalau mereka tahu, dengan mencontek mereka telah membohongi dan mombodohi dirinya sendiri. Karena ilmu pengetahuan yang diajarkan sejatinya adalah bekal untuk bisa hidup dengan baik di dunia, untuk bisa lebih dekat dengan Allah*
Kemudian, saya akan menghentikan kebiasaan rakyat Indonesia yang cenderung lebih suka menjadi konsumen. Hal tersebut membuat rakyat selalu menggantungkan, malas, dan tidak mau berpikir kreatif.
Saya rasa, itulah hal yang dapat mematikan suatu bangsa. Be consument forever till die.
Bagaimana caranya???
Saya akan memberikan apresiasi bagi siapa saja yang mau menghasilkan sesuatu.
Contoh, saya akan membeli semua hasil panen dari sawah ataupun kebun yang dihasilkan para petani Indonesia dengan harga sebaik-baiknya.
Sudah menjadi rahasia umum mengapa banyak orang desa ingin mencari kerja di kota.
Tentu saja karena hasil kerjanya di desa tidak dihargai. Sudah susah-susah bercocok tanam, eeh, hasilnya hanya dihargai murah. Ya sudah, jangan salahkan para petani muda yang ingin mencari kerja di kota karena terus merugi apabila menjadi petani.
Ataupun saya akan memberi apresisasi dan dukungan bagi siapa saja yang dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Siapa saja yang dapat menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia dengan ide ataupun temuannya, akan saya beri hadiah sebagai apresiasi.
Lalu, saya akan membuat produksi luar negeri memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan produksi dalam negeri, agar produsen-produsen dalam negeri dapat lebih leluasa bersaing. Saya ingin menumbuhkan kreatifitas dan keinginan untuk menghasilkan sesuatu kepada rakyat, bukannya malah mengharap dibuatkan dan senang menjadi konsumen.
Intinya, saya ingin menjadikan rakyat Indonesia bangga kepada dirinya sendiri sebagai warga negara Indonesia , cinta kepada barang-barang dalam negeri, dan bangga terhadap bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia :) .
3 commentbeats:
semoga jalanmu dilancarkan ke arah sana..
ke arah mana hayoo? ati2 wrong turn lho yaa :p
aamiin (dg asumsi ke arah sana yg positif) :)
Semoga tercapai :D
Posting Komentar