Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Minggu, 18 Desember 2011

Final Destination 5

Sutradara : Steven Quale
Produser  : Craig Perry, Warren Zide
Tahun      : 2011
Pemain    : Nicholas D’Agosto, Emma Bell, Miles Fisher, Arlen Escarpeta, David Koechner, Tony Todd,  Ellen Wroe, Jacqueline MacInnes Wood, P. J. Byrne, Courtney B. Vance, William Bludworth, Brent Stait

Yak, kali ini saya akan meresensi sebuah film yang berjudul Final Destination 5. Sepertinya Final Destination adalah film yang sudah banyak diketahui oleh banyak orang. Bagaimana tidak, dari Final Destination 1 sampai Final Destination terakhir, alias Final Destination 5 semuanya booming karena memang efek filmnya yang sangat bagus.
Baik, untuk yang belum tahu apa itu Final Destination, akan saya ulas sedikit disini. Final Destination adalah film horor yang tidak ada unsur hantunya sama sekali. Nah lo, kok bisa? Jadi Final Destination ini adalah film horor tentang kematian seseorang yang tertunda, dan kematian tersebut tidak terjadi dengan wajar. Seperti memang ada yang telah merencanakan kematian seseorang dengan baik karena suatu kecelakaan yang terjadi karena kebetulan yang fatal.



Kematian yang tertunda? Ya, jadi sebenarnya da beberapa orang yang harusnya sudah meninggal akibat suatu kecelakaan. Namun karena (selalu ada) pemeran utama yang mengetahui adanya kecelakaan sebelum kecelakaan itu terjadi, maka ada beberapa orang yang harusnya sudah meninggal bisa selamat dari kecelakaan tersebut (selalu seperti ini di setiap serinya).  Namun, setelah lolos dari kematian,tak berarti beberapa orang yang selamat tersebut bisa bernafas lega. Karena ternyata, mereka harus tetap meninggal sesuai urutan meninggal yang seharusnya di kecelakaan pertama. Namun, jarang sekali ada yang meniunggal dengan cara dibunuh oleh seseorang. Kebanyakan, kematian dari orang-orang yang berhasil selamat di kecelakaan sebelumnya adalah kematian yang disebabkan oleh hal yang tidak wajar, entah karena sesuatu yang rusak ataupun jatuhnya benda-benda yang tak terdugasehingga berakibat sangat fatal. Nah, mungkin baru di Final Destination 5 ini ada seseorang yang meninggalnya dibunuh oleh seorang manusia. 

Baik, langsung saja saya akan meresensi Final Destination 5.
Pemeran utama dalam Final Destination 5 adalah Sam (Nicholas D’Agosto). Ia memiliki pacar yang bernama Molly(Emma Bell). Dan terdapat beberapa tokoh lain seperti Peter Friedkin (Miles Fisher), Candice Hooper (Ellen Wroe), Olivia Castle (Jacqualine M. Wood), Isaac (P.J. Bryne), Nathan (Arlen Escarpeta), Dennis (David Koechner). 

Di Final Destination 5 ini yang menjadi kecelakaan utama adalah ambruknya sebuah jembatan yang menewaskan banyak orang. Jembatan ambruk? Lalu kenapa?
Nah, di Final Destination 5 ini Sam, pacarnya, dan beberapa orang lainnya, sedang berada dalam perjalanan dengan menggunakan bis. Ketika sampai di sebuah jembatan, Sam mendapatkan “penglihatan” bahwa jembatannya akan ambruk sehingga menewaskan dirinya dan semua orang yang ada di jembatan. Begitu sadar, ia langsung menyuruh semua orang yang  ada dalam bis untuk segera keluar, namun hanya sedikit yang menghiraukan. Ternyata benar, jembatannya ambruk dan hanya orang-orang yang keluar dari bis yang selamat.
Para orang yang berhasil selamat

Setelah berhasil selamat, dimulailah skenario kematian yang sesungguhnya. Satu persatu orang yang selamat dari kecelakaan jembatan maut sebelumnya meninggal dengan cara-cara yang mengerikan. Lalu bagaimana dengan tokoh utama? Bisakah ia selamat sampai akhir?
Monggo dilihat sendiri film Final Destination 5, dijamin ketar-ketir XD
haduh T.T

*****
Yap, suatu hal yang paling menakjubkan dari film seri horor yang satu ini adalah, tak peduli tokoh utama tau bukan, semuanya akan meninggal dunia (biasanya kan yang jadi tokoh utama yang selamat). Begitulah,maka dari itu aku bilang, Final Destination adalah film tentang kematian yang tertunda. Hahaha.

Jujur, aku lebih suka Final Destination 5 dibandingkan dengan Final Destination seri lain. Benar-benar film pamungkas yang super sekali. Mengapa? Karena Final Destination 5 ini minim adegan dewasa yang sangat amat tidak penting sekali banget. Lalu, Final Destination 5 lebih kejem cara tewasnya. Aku lebih sering menahan nafas saat lihat Final Destination 5 daripada Final Destination 5 series lain. (gimana enggak! masa’ iya ada bola mata seseorang keluar dari matanya, mental-mental, terus keplindes truk T..T).

Tapi ada satu hal yang aneh dari semua Final Destination series ini. Mengapa di setiap film Final Destination selalu ada orang tua negro yang selalu ngeksis jadi pemain? Hmm.. aneh sekali.
Yak, meskipun terkesan horor, sadis, serem dan berdarah-darah, setidaknya ada satu pesan yang dapat aku tangkap dari film ini.
Selalu berhati-hatilah di tiap jam tiap menit kehidupanmu, karena mungkin itu menjadi detik terakhir hidupmu di dunia ini.

Jadi, waspadalah! Waspadalah! :D


10 commentbeats:

koko mengatakan...

wah, nih fim emang bikin merinding kok dek..yang paling bikin serem yang itu, pas matanya si cewek berkacamata kena laser tingkat dewa sampek keiris, trus akhirnya mental-mental pas habis jatuh dari gedung.diplindes truk lagi..haha

zwharei mengatakan...

iya mas, itu juga yang buatku jadi ngeri..
apalagi adegan kena laser itu, haduuh,,mataku langsung gatel2..haha

Zainul Alim mengatakan...

pokoknya fimnya serem abis
tapi ada film yg lbh serem dan sadis
Wrong Turn, bg yg ingin download aja atau minta ke saya aja

niuniuniu mengatakan...

mau.... nonton film ini......

nur rahmi abdillah mengatakan...

eh, ada bang napi nyasar!!!

Ini Gue mengatakan...

tapi untuk seri film final destination
masih terlihat realistis seri 1,2,dan 3 nya

zwharei mengatakan...

waaah, mau mas zainuulll...
besok minta pokoknya
hha XD

zwharei mengatakan...

ayo yun, nobar setelah FP kelar :D

zwharei mengatakan...

eh, ada dillah nyasar..haha

zwharei mengatakan...

oh ya, ko menurutku serem yang ini ya huda
realistis kok...apalagi yang adegan mata kena laser..haduuuhh =,= serem pol

Posting Komentar